Thursday, April 30, 2009

Koalisi Dan Flu Babi


Kata ini sering kali disebutkan hari-hari ini, baik oleh media cetak maupun elektronik. Koalisi menurut kamus bahasa inggris karangan John M Echols dan Hassan Shadily adalah Coalition yang artinya penggabungan atau persatuan. Jadi Coalition Party berarti dua atau lebih partai bergabung menjadi satu.

Hasil pemilu legislatif yang baru lalu menurut hasil sementara KPU hingga tulisan ini di buat (29/4/2009, sumber detik.com) adalah sebagai berikut: 1. Demokrat 20.64%, 2.Golkar 14.63%, 3.PDIP 14.09%, 4.PKS 8.16%, 5.PAN 6.26%, 6.PPP 5.24%, 7.PKB 5.15%, 8.Gerindra 4.31%, 9.Hanura 3.63%, dan partai-partai lain yang masih di bawah angka Threshold 2.50% tidak saya tuliskan disini.

Ada tiga poros koalisi besar yang saat ini berkembang di ranah politik, yaitu Demokrat dengan PKS dan PKB, di poros lainnya PDIP, Gerindra dan PPP, dan poros yang terakhir Golkar dengan Hanura. Dimana masing-masing poros tersebut akan mengajukan Capres dan Cawapresnya untuk Pilpres Juli mendatang.

Menurut isu yang berkembang dimasyarakat poros Demokrat Cs akan mengajukan SBY dan Hidayat Nur Wahid sebagai Capres dan Cawapres sedangkan Kubu PDIP Cs akan mengajukan Megawati dan Prabowo Subianto, sedangkan dari kubu Golkar Cs mengajukan Jusuf Kala dan Wiranto.

Semoga saja harapan saya sebagai warga masyarakat biasa dan seluruh warga negara indonesia , koalisi partai-partai tersebut akan membentuk suatu koalisi yang Pro Kesejahteraan Masyarakat, bukan sebagai koalisi yang malah akan membentuk suatu koalisi "Flu Babi".

Dimana Flu Babi ini menurut Pusat Penyakit Tropis dan Dosen Universitas Airlangga C A Nidom, bahwa didalam tubuh babi ini memungkinkan terjadinya Koalisi sempurna diantara Virus Flu. Didalam tubuh babi, koalisi diantara berbagai jenis Virus terjadi. Hasilnya akan memunculkan Virus baru yang mengandung material para pendukungnya dengan sifat yang baru pula (sumber Kompas 29/4/2009).

Dengan kata lain janganlah koalisi ini hanya koalisi yang mementingkan kekuasaan, koalisi yang hanya mengejar kepentingan sesaat saja, tetapi bentuklah koalisi yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Tuesday, April 28, 2009

CUSTOMER DELIGHT

Setiap hari Sabtu atau hari Minggu biasanya saya punya "tugas" untuk mengantar istri ke pasar tradisional di dekat rumah. Pasar tradisional yang biasanya di kunjungi oleh istri saya terletak di perumahan Alfa Indah. Hari itu hujan turun semalam, sehingga jalanan agak becek, sehingga berjalan harus pandai-pandai memilih jalan yang lebih kering untuk tempat berpijak. Diantara banyak penjual sayur mayur dipasar, ada salah satu penjual yang selalu ramai dikunjungi para pembeli dan dia merupakan pelanggan sayur mayur istri saya.

Saya perhatikan dan amati apa kira-kira yang menjadi keunggulan dari penjual langganan istri saya ini sehingga selalu ramai dikunjungi pembeli. Maka saya menemukan beberapa poin yang menjadi keunggulan penjual tersebut:

  1. Dagangannya selalu fresh, segar dan tertata rapi. Penjual ini selalu membersihkan/memisahkan sayuran-sayuran yang jelek dan hanya menjual yang sayur yang bagus-bagus.
  2. Harganya lebih miring daripada saingannya. Biarpun selisih seratus perak, tetapi ibu-ibu senang dapat harga lebih murah. Dan yang terakhir, mungkin ini yang paling penting menurut saya yaitu :
  3. Ramah, penjual tersebut selalu menyapa pelanggan-pelanggannya baik pelanggan tersebut mau membeli atau Cuma sekedar lihat-lihat.

Hal ini cocok dengan apa yang saya dengar di radio dalam acara "Action Coach" di salah satu radio swasta yang menyebutkan bahwa ada penelitian "bagaimana konsumen dapat berpindah ke produk lain/pesaing".

Bahwa hanya 14% konsumen dapat pindah ke produk pesaing disebabkan oleh Harga. Dan ini yang penting penelitian menunjukkan bahwa 68% konsumen berpindah disebabkan oleh karena konsumen merasa dianggap penting.

Bahwa kita melakukan personifikasi terhadap konsumen-konsumen kita. Konsumen tidak dianggap sebagai angka-angka yang akan meningkatkan laba kita. Jadi kita tidak hanya customer satisfaction tetapi harus lebih lagi, yaitu Customer Delight, dimana dalam customer delight ini konsumen sudah dalam taraf tergila-gila dengan produk/service kita.

Dia akan selalu membicarakan atau merekomendasikan ke teman-temannya, handai taulan dan orang-orang sekitarnya. Seperti dicontohkan oleh salah satu "Coach" tersebut bahwa ia jika sedang berada di Bali akan selalu menginap di salah satu hotel yang itu-itu saja. Dimana ia menceritakan bahwa, sewaktu datang di lobby hotel salah satu pelayan hotel tahu namanya, kemudian langsung di bawa ke kamar yang dipesan, dan dapat melakukan pembayaran di dalam kamar. Di dalam kamar telah disediakan sekeranjang buah-buahan dengan secarik tulisan tangan "Selamat Datang" dari GM hotel (ya dengan tulisan tangan bukan di ketik).

Dan juga di tempat tidur ada sebuah boneka kecil Teddy Bear yang boleh di bawa pulang. Dimana hal-hal tersebut diatas merupakan Service Excellent. Service Excellent tersebut akan selalu di kenang dan dibicarakan ke teman-teman terdekatnya dan malah merekomendasikan ke yang lainnya.