Saturday, June 13, 2009
Tikus
Sudah beberapa hari ini saya disibukkan oleh urusan tikus di rumah. Suaranya sangat mengganggu ketika sang tikus sedang menggerogoti kayu lemari pada malam hari, kriet…kriet….kriet…, begitu bunyinya. Kemarin hari Minggu kami sekeluarga kerja bakti untuk membersihkan dan membongkar lemari yang diduga ada tikusnya. Benar saja ada banyak serpihan-sepihan kayu, kertas dan sisa-sisa makanan disana, tetapi tidak ditemukan tikusnya. Selama ini banyak barang-barang yang tidak terpakai menumpuk di sana sini mungkin ini yang menyebabkan tikus senang bersarang. Alhasil setelah kami bongkar seluruh lemari di dapur dan membersihkan serta membuang semua barang-barang yang menumpuk yang sudah tidak terpakai lagi. tetap tidak ketemu juga tikusnya, cerdik juga tikus ini.
Sudah dua hari kami merasa aman dari gangguan bunyi tikus. Tetapi tiba-tiba terdengar kembali suara-suara tersebut yang sekarang terdengar dari dalam gudang. Saya memutar otak bagaimana caranya menangkap tikus yang lihai ini. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli perangkap tikus dan saya letakkan di dalam gudang dengan umpan kepala ikan goreng, tetapi siapa sangka ketika keesokan harinya saya melihat ke perangkap tikus. Perangkap tikus masih tetap kosong, tetapi umpan kepala ikan sudah tidak ada lagi. Benar-benar tikus yang luar biasa cerdik, batin saya.
Kalau kita tarik ke masalah yang lebih luas lagi, saya berfikir, pantas negara kita Indonesia, mendapat peringkat negara no.2 terkorupsi di dunia, tetapi "Tikus-Tikus" nya susah sekali tertangkap, masih sedikit koruptornya yang tertangkap. Sudah sedemikian cerdiknya "tikus" negara ini sehingga masih sedikit sekali yang tertangkap. Mungkin tikus rumah sudah banyak belajar dari "tikus negara" sehingga sudah sedemikian cerdiknya.
Mungkin ada teman-teman yang dapat memberikan ide ke saya bagaimana menangkap tikus di rumah saya. Syukur-syukur memberikan jalan/ide juga ke aparat untuk menangkap "tikus negara".