Tuesday, March 9, 2010

Agar pH Tubuh Tidak Terlalu Asam


Irna Gustia - detikHealth

 
Jakarta, Dibanding tes kesehatan lain, tes untuk menguji derajat keasaman (pH) tubuh relatif tidak populer. Tapi jangan anggap sepele masalah derajat keasaman tubuh ini karena jika tubuh terlalu asam atau basa itu pertanda ada yang tidak beres.

pH atau Potential Hydrogen merupakan konsentrasi ion hidrogen dalam suatu zat yang menentukan tingkat keasaman atau basa. Standar pH adalah 0-14. Sedangkan pH ideal atau normal untuk manusia adalah 7-7,4. Tubuh manusia memang sedikit basa. Dengan pH ideal tubuh akan lebih kuat menahan penyakit. Tes uji pH bisa dilakukan dengan urine atau air liur.

Seperti dilansir dari Buzzle, Selasa (9/3/2010), ada pengaruh yang signifikan jika tubuh terlalu asam atau kelewat basa. Tapi kasus yang banyak terjadi pH manusia seringkali kurang dari standar normal atau menjadi terlalu asam. Sebaliknya sangat jarang terjadi kondisi kelebihan basa yang parah.

Apa akibatnya jika tubuh terlalu asam?


Jika ph di bawah 7 maka itu artinya tubuh terlalu asam. Ini sangat berbahaya karena tubuh tidak bisa menolerir ketidakseimbangan asam dalam waktu lama. Jika pH terlalu rendah itu artinya terjadi penumpukan karbondioksida dalam darah. Karbondioksida yang tinggi akan membuat pernafasan jadi sulit.

Kondisi tubuh yang asam menyebabkan kelelahan, nyeri, kulit melepuh, sakit kepala, mengantuk, alergi, pilek dan flu, masalah sinus. Kadar oksigen menurun akibat penumpukan karbondioksida dalam darah. Jika oksigen turun sel-sel tubuh akan mati.

Orang yang memiliki tubuh terlalu asam lebih gampang terkena bakteri atau virus. Asal tahu saja, sel kanker lebih mudah berkembang jika tubuh dalam kondisi asam yang berlebihan.

Darah yang asam akan memblokir penyerapan vitamin, membuat racun tersumbat dalam sel, memperlambat fungsi organ, mengganggu sistem pencernaan yang baik, mengeluarkan banyak gas dan perut kembung, menyebabkan kenaikan berat badan tidak sehat dan mempercepat proses penuaan.

Kenapa tubuh bisa menjadi terlalu asam?

Pakar kesehatan menduga diet dan gaya hidup stres dapat mempengaruhi langsung tingkat pH dan yang menentukan seberapa baik sistem kekebalan tubuh berfungsi. Sistem kekebalan tubuh yang lemah berarti gampang terinfeksi. Asam yang tinggi juga memungkinkan kolesterol buruk atau LDL (Low Density Lipoprotein) menumpuk cepat dalam arteri yang merusak dinding pembuluh darah dan menciptakan penumpukan plak.

Tubuh menjadi terlalu asam ketika seseorang terlalu sering makan makanan olahan, makanan kemasan, makanan manis, pasta, produk susu (susu, keju, es krim), minuman beralkohol, obat-obatan, garam meja. Makan daging juga meningkatkan keasaman tubuh.

Sementara stres ikut memainkan peranan penting dalam menciptakan tubuh yang terlalu asam. Ini menjawab mengapa orang yang terus hidup dalam ketegangan dan kekakuan cenderung memiliki asam yang banyak.

Jika seseorang mengalami kurang tidur, kurang olahraga, menghadapi peristiwa yang mengubah hidup seperti kehilangan pekerjaan, perceraian atau pindah ke kota baru, tubuh biasanya akan memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi.

Memulihkan tingkat pH

Melakukan diet yang lebih moderat dapat membantu mengembalikan keseimbangan pH. Sebagai permulaan, cobalah makan lebih banyak buah dan sayuran segar, almond serta yogurt. Mulailah mengurangi keju, minuman bersoda, alkohol, makanan olahan, pemanis dan gunakan madu sebagai gantinya. Kira-kira 75 persen diet yang baik harus terdiri dari makanan yang memproduksi basa.

Jika perubahan pola makan ini terlalu sulit bisa mempertimbangkan menggunakan suplemen basa. Sebuah penelitian pernah dilakukan bahwa suplemen basa bisa meningkatkan pH yang asam menjadi normal. Tapi ilmuwan lebih menyarankan untuk mengurangi keasaman tubuh dengan makanan sehat.

Untuk menurunkan tingkat stres agar pH kembali ke batas normal bisa juga mencoba melakukan latihan pernapasan dan makan makanan mengandung basa. Berjalan kaki 10 menit setiap hari juga bisa mengurangi stres dan memulihkan keseimbangan.

Apakah tubuh bisa menjadi terlalu basa?

Memang tubuh manusia cenderung basa dan jarang terjadi kondisi basa yang tinggi. Tapi tentu saja tubuh bisa menjadi terlalu basa jika kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah karena terlalu banyak karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran darah.

Orang-orang yang menderita basa berlebih pernafasannya menjadi lebih cepat dan sering terlihat cemas. Apabila kondisinya memburuk bisa terjadi kejang otot dan penurunan kesadaran. Jika bernapasnya terlalu cepat ajari si penderita untuk belajar menahan napas selama mungkin sehingga lebih sedikit karbondioksida yang keluar.
(ir/ir)