Sunday, May 31, 2009

Cuti 2 Bulan


Semenjak dinyatakan saya harus cuti total di rumah selama 2 bulan (1 maret 2009 s/d 30 April 2009) saya sempat bingung mau melakukan kegiatan apa untuk mengisi kesibukan saya selama 2 bulan. Awal-awal saya sempat stres juga, hanya tidur – bangun – tidur kembali.

Pada minggu pertama di rumah saya praktis belum banyak kegiatan yang bisa saya kerjakan, karena saya masih menggunakan dua tongkat untuk berjalan. Kegiatan kebanyakan saya lakukan di kamar, mulai dari makan, mandi dan buang air kecil. Untuk mandi saya di seka dengan lap basah, karena luka bekas operasi belum boleh terkena air, sedangkan untuk buang air kecil saya menggunakan pispot, makan saya di antarkan istri ke kamar (oh ya istri tercinta saya mengambil cuti selama 1 minggu untuk merawat saya). Hiburan saya di kamar hanya mendengarkan radio, membaca koran atau browsing berita melalui internet di HP. Dan juga jika anak-anak pulang sekolah merupakan hiburan yang menyenangkan dengan bermain bersama anak-anak di kamar.

Minggu kedua saya sudah mulai belajar jalan ke luar kamar dan menonton TV di ruang keluarga, dengan masih memakai 2 tongkat yang diselipkan di ketiak. Sekarang hiburan saya bertambah lagi yaitu dengan melihat TV dan bermain Komputer di tempat ruang belajar anak-anak (selain mendengarkan radio, membaca koran seperti yang saya sebutkan di atas). Seminggu sekali saya harus cek rawat jalan ke dokter, minggu ini saya sudah cek yang kedua kalinya dan pada minggu ini saya sudah dibuka jahitan operasi di kaki saya.

Minggu ketiga saya sudah mulai "menikmati" kegiatan-kegiatan saya di rumah, sebagaimana yang saya takutkan pada awal-awalnya. Meskipun kadang kala pula kejenuhan sempat menghampiri jika anak-anak telah pergi ke sekolah semua dan saya sendirian di rumah. Jika itu terjadi paling-paling saya browsing internet atau buka-buka Facebook untuk menyapa atau membalas sapaan teman-teman. Kedatangan teman-teman atau saudara-saudara ke rumah merupakan hiburan yang sangat menyenangkan.

Minggu keempat saya cek ke dokter kembali untuk melihat hasil perkembangan kaki saya. Sebelum ke dokter saya foto rongent kaki terlebih dahulu dan hasil fotonya di bawa ke dokter ortopedi untuk dilihat hasilnya. Setelah melihat hasil foto rongent dokter mengatakan "perkembangannya bagus" dan saya diperbolehkan untuk belajar memakai tongkat satu saja untuk melatih kaki saya.
Minggu keenam saya ke dokter kembali dan di cek kembali, kesimpulannya bagus dan saya sekarang diperbolehkan untuk melepas tongkat sama sekali dan belajar berjalan tanpa tongkat. Kegiatan saya bertambah satu lagi, yaitu belajar jalan, setiap pagi dan sore saya balajar jalan meskipun kali saya masih berasa ngilu dan jalan terpincang-pincang saya paksakan untuk terus berjalan.
Sedikit-dikit akhirnya saya lancar juga berjalan meskipun jalan masih belum "normal".

Awal minggu kesembilan atau awal Mei 2009 saya sudah harus masuk kerja kembali. Dibalik musibah ini banyak pelajaran yang saya dapat , seperti perkataan seorang ustad yang pernah saya dengar bahwa "banyak kenikmatan yang telah Allah berikan, yang selama ini tidak kita sadari dan syukuri dan baru merasakan kenikmatan itu jika kenikmatan itu telah hilang dari kita".